Pelaksanaan Peradilan In Absentia dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi dikaitkan dengan Hak Asasi Manusia (HAM)
DOI:
https://doi.org/10.30649/ph.v21i1.15Keywords:
judicial in absentia, criminal acts, corruption, human rightsAbstract
Justice in absentia In the criminal act of corruption has been the pros and cons to date, there is an assumption that the trial in absentia is a violation of human rights because it is related to the human rights of the accused as a human being who has the right to defend himself in court, on the other hand the trial in absentia can be carried out as long as the defendant is completely unknown so that he cannot be present at the trial hearing due to running away (fugitive). This paper discusses the implementation of justice in absentia in the handling of criminal acts of corruption associated with human rights in efforts to save state finances, this study aims to determine whether the trial process of a court hearing a defendant can be sentenced to a criminal sentence by a judge without the defendant himself being present. a judicial process in absentia. The research method used is normative research using data collection methods, namely library research (library research) by searching, reading and studying and understanding secondary data related to the problem under study. The results of this study indicate that trials in absentia can be implemented and do not violate human rights as long as they are implemented through correct procedures and based on statutory provisions. The in absentia trial aims to break the impasse in examining defendants who are not present at the trial and efforts to save state finances, both those that have been corrupted and those that are still suspected of having something to do with corruption cases, both those that have been confiscated and those that have not been confiscated to be confiscated for the state through a court decision.
Downloads
References
Buku:
Adji, Indriyanto Seno dan Juan Felix Tampubolon. 2001. Perkara H.M. Soeharto. Jakarta: Multi Mediametri.
Akub, Riswal Saputradan Syukri. Jurnal: Pelaksanaan Peradilan In absentia Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Dan Relevansinya Dengan Hak-Hak Terdakwa.
BPKP. Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional, Pusat Pendidikan dan Pengawasan BPKP. Jakarta.
Chazwi, Adam. 2003. Hukum Pidana Materiil dan Formil tentang Korupsi di Indonesia. Malang: Bayumedia Publishing.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Effendi, Marwan. 2010. Peradilan In absentia dan Koneksitas. Jakarta: PT. Timpani Publishing.
Hadjon, Philipus M. 2010. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia. Surabaya: Bina Ilmu.
Hamzah, Andi. 1984. Korupsi di Indonesia Masalah dan Pemecahannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hamzah, Andi. 1986. Hukum Pidana Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Hastuti, Sri, dkk. 2011. Penanganan Perkara Tindak Pidana Secara In Absentia. Jakarta: Miswar.
Lamintang, P.A.F. 1990. Hukum Pidana Indonesia, Cet.III. Bandung: Sinar Baru.
Nurdjana, IGM. 2010. Sistem Hukum Pidana dan Bahaya Laten Terorisme: Perspektif Tegaknya Keadilan Melawan Mafia Hukum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prakoso, Djoko. 1984. Peradilan In absentia di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prihartono, Dwiyanto. 2003. Sidang Tanpa Terdakwa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Rainoer, M. 1983. Peradilan In absentia Tindak Pidana Korupsi Dalam Sistem Peradilan Pidana. Tugas Kuliah: Sistem Peradilan Indonesia.
Reksodipuro, Mardjono. 1994. HAM dalam Sistem Peradilan Pidana. Jakarta: Pusat Pelayanan dan Pengabdian Hukum Hukum Universitas Indonesia.
Salama, Adiatus. 2010. Fenomena Korupsi Indonesia (Kajian Mengenai Motif dan Proses Terjadinya Korupsi). Semarang: Pusat Penelitian IAIN Walisongo.
Soeharto. 2007. Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa dan Korban Tindak Pidana Terorisme. Bandung: Refika Aditama.
Soesilo, R. 1983. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politea.
Sunggono, Bambang. 2003. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Widhayanti, Erni. 1998. Hak-hak Tersangka/Terdakwa di dalam KUHAP. Yogyakarta: Liberty.
Undang-Undang:
Undang-Undang: No. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah dirubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Himpunan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA), Tahun 1975-1985, hlm.84.
Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 1982-1993, hlm. 149-150.
Downloads
Published
How to Cite
License
Copyright (c) 2021 Perspektif Hukum

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.