Kekuatan Pembuktian Sertipikat Hak Atas Tanah (Konvensional dan Elektronik)

Authors

  • Indira Retno Aryatie Universitas Airlangga
  • Oemar Moechthar Universitas Airlangga
  • Angela Melani Widjaja Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.30649/ph.v22i1.88

Keywords:

Registration of Land, Electronics Certificate, Force Evidence

Abstract

Land is one of the important elements for social lives. Because really that important, the land which was the one of elements of the agrarian in the life of the Indonesian constitutionality has been regulated in Law Number 5 of 1960. This arrangement is intended to ensure a certainty of legal, in which the land was necessary a land registration in order to provide such certainty and legal protection to the rights holders, their rights which later on the outcome of those with registration certificate as a strong evidence. However due to the development of technology that so rapidly now this, then in terms of registering land even until issue certificates have can be done online/electronic. So that with the latest regulation regarding electronic acticity creates a new problem in terms of proof power between conventional certificates and electronic certificates.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 251, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5952);

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043)

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6630);

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3696);

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/KBPN Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Sertipikat Elektronik.

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/KBPN Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Pelayanan Hak Tanggungan Terintegrasi Secara Elektronik;

Lambonan, Marthin Luther, “Pendaftaran Tanah Dalam Sistem Hukum Indonesia Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997”, Lex Ex Societatis, Vol. VI, No. 8, Oktober 2018 < https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexetsocietatis/article/download/23287/22980 diakses 5 Juli 2021> .

Mujiburohman, Dian Aries, “Transformasi Dari Kertas Ke Elektronik: Telaah Yuridis Dan Teknis Sertipikat Tanah Elektronik”, BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan, Vol. 7, No. 1, Mei 2021 < https://jurnalbhumi.stpn.ac.id/JB/article/view/472 diakses 21 Agustus 2021> .

Prakoso, Bhim, “Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Sebagai Dasar Perubahan Sistem Publikasi Pendaftaran Tanah”, Journal of Private and Economic Law, Vol. 1, No. 1, Mei 2021 <https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPEL/article/download/23859/9844/ diakses 5 Juli 2021>.

Rudiyanto, Arifin, Oktorialdi, Uke Mohammad Hussein, dkk, 2016, Kajian Persiapan Perubahan Sistem Pendaftaran Tanah Publikasi Positif Di Indonesia, Jakarta: Bappenas : Direktorat Tata Ruang Dan Pertanahan.

Safitri, Fina Ayu, Lita Tyesta ALW., Anggita Doramia Lumbanraja, “Akibat Hukum Penggunaan Sistem Publikasi Negatif Berunsur Positif Dalam Pendaftaran Tanah Di Kota Semarang”, Notarius, Vol. 13, No. 2, 2020 < https://ejournal.undip.ac.id/index.php/notarius/article/download/31167/17476, diakses 6 Juli 2021>.

Santoso, Urip, “Penyimpangan dalam penerbitan sertipikat hak atas tanah”, Perspektif, Vol. XVIII, No. 2, Mei 2013 < http://jurnal-perspektif.org/index.php/perspektif/article/view/120/112 diakses 5 Juli 2021>.

__________, “Sertipikat Sebagai Tanda Bukti Hak Atas Tanah”, Era Hukum, No. 1, 2007 < https://journal.untar.ac.id/index.php/hukum/article/view/5502 diakses 5 Juli 2021>.

¬__________, 2012, Hukum Agraria: Kajian Komprenhensif, Jakarta: Kencana Prenadamedia.

_________, 2015, Pendaftaran Dan Peralihan Hak Atas Tanah, Jakarta: Kencana Prenadamedia.

Sekarmadji, Agus, “Penyuluhan Hukum: Sosialisasi Pendaftaran Tanah Secara Elektronik Demi Mewujudkan Kepastian dan Perlindungan Hukum”, dalam Pertemuan Konferensi Pengabdian Masyarakat Tulungagung tanggal 28 Juli 2021.

Silviana, Ana, “Urgensi Sertipikat Tanah Elektronik Dalam Sistem Hukum Pendaftaran Tanah Di Indonesia”, Adminstrative Law & Governance Journal, Vol. 4, No. 1, Maret 2021 < Https://Ejournal2.Undip.Ac.Id/Index.Php/Alj/Article/View/11191 diakses 27 Agustus 2021>.

Widyani, I Dewa Ayu, “Kepastian Hukum Sistem Publikasi Dalam Pendaftaran Tanah Di Indonesia Menurut UU RI Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok-Pokok Agraria”, Jurnal Hukum to-ra, Vol. 1, No. 3, Desember 2015 < https://core.ac.uk/download/pdf/236430666.pdf diakses 6 Juli 2021>.

Downloads

Published

2022-04-13

How to Cite

Indira Retno Aryatie, Oemar Moechthar, & Angela Melani Widjaja. (2022). Kekuatan Pembuktian Sertipikat Hak Atas Tanah (Konvensional dan Elektronik). Perspektif Hukum, 22(1), 1–28. https://doi.org/10.30649/ph.v22i1.88

Issue

Section

Articles

Categories